Kamis, 19 Agustus 2010

Jenis – jenis laut dan persebarannya





Jenis – jenis laut dan persebarannya

Pada peta dunia disebutkan bahwa bumi memiliki empat lautan luas atau samudra, samudra hindia, pasifik, altlantik, dan arktik. Namun sesungguhnya, bumi ini hanya terdapat satu semudra saja. Di permukaan samudra yang luas itu menyembul daratan dalam bentuk pulau atau benua. Pulau dan benua itu seolah – olah membagi samudra menjadi beberapa samudra, padahal tidak. Samudra itu hanya menyempit, memanjang, dan melebar di beberapa bagian, tetapi tetap berhubungan satu sama lain. Akibat menyembulnya pulau dan benua itu, maka teradapat istilah laut, samudra, selat, dan teluk dalam ilmu geografi.
Meskipun samudra di bumi ini hanya satu, bukan berarti memiliki sifat yang sama satu sama lain. Dasar samudra bukanlah sesuatu yang rata, sebaliknya penuh dengan lekukan,tonjolan, cekungan dan goresan. Akibatnya, kedalaman samudra pun berbeda di satu tempat dengan tempat yang lain.
Sifat samudra juga dipengaruhi daratan di sekitarnya, misalnya perbedaan kadar garam. Perbedaan kadar garam ini terjadi, karena samudra menerima limpahan garam dari sungai – sungai yang melarutkan garam dari daratan dengan kadar garam yang berbeda. Temperatur samudra pun berbeda akibat letak lintangnya. Samudra di sekitar khatulistiwa temperaturnya tinggi, semakin mendekati kutub temperturnya semakin rendah.
Akibat sifat yang berbeda itu, samudra memiliki persebaran dan terbagi – bagi dalam bentuk laut dan lautan.

Berdasarkan proses terjadinya, laut dibedakan sebagai berikut:

1. Laut ingresi
Laut ingresi merupakan laut yannng sangat dalam. Hal ini disebabkan dasar laut mengalami penurunan akibat peristiwa patahan. Contoh: laut banda (7.400m), laut flores (5.590m), laut Sulawesi (5.590m), laut tengah (4.400m), dan laut jepang (4.000m)

2. Laut transgresi
Laut transgresi adalah laut yang terbentuk karena kenaikan permukaan air laut atau penurunan daratan secara perlahan sehingga luas laut bertambah. Adanya penambahan luas berarti laut mengalami perubahan positif. Proses pembentukan laut transgresi terjadi pada zaman glasial, yaitu peristiwa mencairnya es di kutub utara yang menyebabkan air laut naik dan menggenangi daratan yang rendah. Laut transgresi bersifat dangkal karena mempunyai kedalaman laut sekitar 70m. contoh: dangkalan sunda dan dangkalan sahul.

3. Laut regresi
Laut regresi adalah laut yang terbentuk karena penyempitan (penarikan) laut atau pengangkatan daratan pada daerah luas dalam jangka waktu goelogi relatif pendek, sehingga luas laut berkurang. Adanya pengurangan luas laut berarti laut mengalami perubahan negatif. Proses pembentukan laut regresi terjadi pada zaman diluvium (zaman es) dan prosesnya berlawanan dengan laut transgresi.
Berdasarkan letaknya, laut dibedakan sebagai berikut
a. Laut tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua dan seolah – olah terlepas dari samudra luas oleh deretan pulau dan semenanjung. Contoh: ;laut bering yanng dipisahkan oleh kep. Aleut
b. Laut pertengahan
Laut pertengahan adalah laut yang terletak diantara benua. Laut ini merupakan laut dalam dan mempunyai gugusan kep. Contoh: laut tengah yang mempunyai gugusan pulau – pulau yunani
c. Laut pedalaman
Laut pedalaman adalah laut yang hampr seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh: laut hitam, lauut kaspia, laut baltik, laut mati.

Tidak ada komentar: